Elite Force: Kekuatan Pasukan Khusus dalam Setiap Struktur dan Matra TNI

Di balik struktur besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tiga matra utamanya, terdapat unit-unit elite force yang dikenal sebagai Kekuatan Pasukan Khusus. Pasukan-pasukan ini dibentuk untuk menghadapi ancaman paling kompleks dan berisiko tinggi, mulai dari antiteror, operasi intelijen, penyelamatan sandera, hingga perang non-konvensional. Keberadaan Kekuatan Pasukan Khusus di setiap matra TNI adalah cerminan komitmen Indonesia terhadap pertahanan yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai spektrum ancaman.

1. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) – TNI Angkatan Darat

Kekuatan Pasukan Khusus yang paling dikenal dari TNI Angkatan Darat adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dijuluki “Baret Merah,” Kopassus terkenal dengan latihan yang sangat keras dan kemampuan serba guna. Mereka terlatih untuk operasi serangan langsung, pengintaian khusus, perang kota, antiteror, dan operasi intelijen. Personel Kopassus adalah prajurit pilihan yang telah melewati seleksi ketat dan pendidikan intensif. Pada latihan gabungan penanggulangan terorisme berskala nasional yang digelar pada April 2025 di Jawa Barat, Kopassus menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membebaskan sandera dengan presisi tinggi.

2. Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) – TNI Angkatan Laut

TNI Angkatan Laut memiliki dua Kekuatan Pasukan Khusus utama:

  • Komando Pasukan Katak (Kopaska): Spesialis dalam operasi bawah air, sabotase, infiltrasi rahasia melalui laut, dan pembebasan sandera di kapal. Mereka sangat terlatih dalam penyelaman tempur dan menghadapi tantangan di lingkungan maritim yang ekstrem. Pada latihan evakuasi maritim di Selat Malaka pada Maret 2025, Kopaska berhasil menunjukkan kemampuan penyelamatan korban di tengah laut yang bergelombang.
  • Detasemen Jala Mangkara (Denjaka): Ini adalah unit gabungan antara Kopaska dan Marinir. Denjaka adalah unit antiteror maritim dan operasi khusus TNI AL, yang fokus pada operasi kontra-terorisme, penanganan sabotase, dan misi-misi very high risk lainnya di wilayah laut.

3. Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) – TNI Angkatan Udara

Dahulu dikenal sebagai Paskhas, Kekuatan Pasukan Khusus dari TNI Angkatan Udara adalah Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Tugas utama Kopasgat adalah pertahanan pangkalan udara, pengendalian pangkalan udara depan (Forward Air Control), operasi SAR tempur (Combat SAR), dan antiteror aspek udara. Mereka juga memiliki kemampuan operasi payung udara strategis. Latihan terjun payung statik dan freefall adalah rutinitas bagi Kopasgat untuk menjaga kesiapan tempur mereka di udara dan darat. Sebuah simulasi pengamanan bandara dari ancaman teroris oleh Kopasgat baru-baru ini diselenggarakan di Lanud Halim Perdanakusuma pada 11 Juni 2025, menunjukkan profesionalisme mereka.

Keberadaan unit-unit khusus ini menempatkan TNI pada posisi yang sangat kapabel dalam menghadapi spektrum ancaman yang luas. Latihan gabungan antar-matra yang melibatkan unit-unit ini juga sering diadakan untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas dalam operasi bersama. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia di segala medan.