Operasi Alpha: Bagaimana Kopasgat Merebut Kembali dan Melindungi Pangkalan Udara Vital

Dalam skenario konflik, pangkalan udara sering menjadi target utama musuh. Di sinilah Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara memainkan peran vitalnya dengan Melindungi Pangkalan Udara dan merebutnya kembali jika jatuh ke tangan lawan. Dengan kemampuan tempur khusus dan adaptasi multi-matra, Kopasgat dilatih untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengamankan aset strategis ini. Artikel ini akan membahas taktik dan pentingnya Kopasgat dalam operasi merebut kembali dan Melindungi Pangkalan Udara vital.

Operasi perebutan pangkalan udara adalah salah satu misi paling kompleks dan berisiko tinggi bagi Kopasgat. Skenarionya dimulai dengan infiltrasi pasukan ke wilayah musuh, seringkali melalui penerjunan udara senyap atau pergerakan darat yang tersembunyi. Tujuannya adalah mengeliminasi ancaman, mengamankan area kunci seperti landasan pacu, menara kontrol, dan fasilitas bahan bakar, serta menetralisir perlawanan musuh. Setelah kontrol awal didapatkan, tim Kopasgat akan bergerak cepat untuk membersihkan area dari bahan peledak atau ranjau yang mungkin dipasang oleh musuh, memastikan landasan aman untuk pendaratan pesawat kawan atau penerjunan pasukan tambahan. Dalam sebuah latihan gabungan berskala besar yang disimulasikan di Lapangan Terbang Halim Perdanakusuma, pada hari Rabu, 16 April 2025, satu tim Kopasgat berhasil merebut kembali pangkalan udara yang disandera dalam waktu 30 menit.

Setelah fase perebutan, tugas Kopasgat beralih ke Melindungi Pangkalan Udara dari serangan balik. Ini melibatkan pembentukan perimeter pertahanan yang kokoh, penempatan unit pertahanan udara jarak pendek, dan pengawasan ketat terhadap setiap pergerakan musuh. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas udara darurat (air traffic control lapangan) dan menyediakan dukungan logistik awal bagi pasukan yang tiba. Kemampuan Kopasgat untuk beroperasi secara otonom dalam waktu yang signifikan di belakang garis musuh, dengan dukungan minimal, menjadikan mereka kekuatan yang tak ternilai.

Pelatihan Kopasgat yang ketat, termasuk kualifikasi para-komando (Parako) dan simulasi pertempuran realistis, adalah kunci keberhasilan mereka. Mereka dilatih untuk bekerja dalam tekanan tinggi dan mengambil keputusan cepat di medan yang dinamis. Dengan kemampuan unik dalam merebut dan Melindungi Pangkalan Udara, Kopasgat adalah kekuatan tempur yang esensial, memastikan bahwa tulang punggung kekuatan udara Indonesia selalu terjaga dan siap operasional dalam setiap kondisi.