Dalam medan tempur yang terus berkembang, kemampuan adaptasi adalah kunci. Pasukan Tontaipur, unit elite Kostrad TNI Angkatan Darat, dikenal luas karena keahliannya yang luar biasa, tidak hanya dalam menguasai teknologi persenjataan modern, tetapi juga dalam memanfaatkan senjata tradisional dengan efektif. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk beroperasi dalam berbagai skenario, dari operasi senyap hingga pertempuran terbuka, menjadikannya unit yang sangat adaptif. Penguasaan senjata tradisional di samping teknologi terkini adalah ciri khas dari pelatihan komprehensif mereka.
Pada hari Rabu, 19 Maret 2025, pukul 09.00 WIB, di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, sebuah demonstrasi kemampuan Tontaipur menampilkan bagaimana prajurit mampu beralih dari penggunaan senapan serbu canggih ke alat senjata tradisional dengan cekatan. Komandan Puslatpur, Brigjen TNI (Purn) Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa kemampuan ini merupakan bagian dari doktrin “survival dan adaptasi” yang dianut Tontaipur. “Kami melatih mereka untuk menjadi mandiri dan efektif dalam situasi apapun, baik saat dukungan logistik tersedia maupun dalam kondisi paling ekstrem,” tegasnya.
Penguasaan berbagai jenis persenjataan dan teknik tempur oleh Tontaipur mencakup spektrum yang luas:
- Senjata Api Modern: Prajurit Tontaipur dilatih intensif menggunakan berbagai jenis senapan serbu (misalnya SS2-V4, M4), pistol (misalnya Glock 17), senapan runduk, dan senapan mesin ringan. Mereka ahli dalam menembak presisi, pertempuran jarak dekat (CQB), dan manuver taktis dengan persenjataan modern.
- Bahan Peledak dan Penghancuran: Unit ini memiliki keahlian dalam penggunaan berbagai jenis bahan peledak untuk misi sabotase dan penghancuran target strategis musuh, seperti jembatan, fasilitas komunikasi, atau gudang amunisi. Mereka dilatih untuk menjinakkan dan memasang bahan peledak dengan akurasi dan keamanan tinggi.
- Senjata Tajam dan Tangan Kosong: Selain senjata api, Tontaipur juga sangat mahir dalam pertarungan tangan kosong dan penggunaan pisau tempur. Latihan bela diri militer menjadi bagian integral untuk menghadapi situasi pertempuran jarak sangat dekat.
- Senjata Tradisional/Modifikasi: Ini adalah aspek unik Tontaipur. Mereka diajarkan untuk memanfaatkan alat seadanya atau senjata tradisional lokal yang dapat dimodifikasi untuk tujuan militer, seperti panah, jebakan, atau bahkan sumpit dengan jarum beracun untuk operasi senyap atau survival di hutan. Kemampuan ini menjadi sangat krusial dalam misi pengintaian jangka panjang di daerah terpencil.
- Peralatan Khusus Lainnya: Tontaipur juga terlatih dalam penggunaan peralatan khusus seperti unit K-9 (anjing pelacak dan penyerang), alat komunikasi satelit, sistem navigasi canggih, dan peralatan pengintaian thermal.
Pada 1 April 2025, Kementerian Pertahanan RI mengumumkan peningkatan anggaran untuk riset dan pengembangan alat tempur adaptif, termasuk integrasi teknologi baru dengan pengetahuan senjata tradisional yang relevan dengan medan operasi di Indonesia. Dengan penguasaan spektrum persenjataan yang luas ini, Tontaipur bukan hanya sekadar pasukan elite, tetapi juga simbol adaptasi dan kecerdasan tempur TNI Angkatan Darat, siap menghadapi ancaman dalam bentuk apapun.